Fiksi Lotus

Judul: Fiksi Lotus, Kumpulan Cerita Pendek Klasik Dunia Vol. 1
Kata Pengantar: Maggie Tiojakin
Desainer dan Ilustrasi Sampul: Steven Andersen
Tebal: 184 + x halaman
Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama

Sudah tahu belum tentang Fiksi Lotus? Ato malah salah satu fans nya?

Jujur, saya baru tahu tentang website ini setelah saya mendapatkan bukunya. Sebuah buku kumpulan cerita pendek dari pengarang-pengarang dunia. Ada tulisan karya Saki, Ernest Hemingway, Jean-Paul Sartre dan beberapa yang lain di dalamnya. Sekali lagi, jujur, banyak di antaranya baru saya dengar namanya setelah membaca buku ini.

Yah, maklumlah. Saya newbie di dunia penulisan. Tadinya hanya penikmat hore, dan sekarang saya lagi serius pengen belajar.

Buku ini dikumpulkan oleh sang pengelola situs Fiksi Lotus tersebut, yaitu Maggie Tiojakin.

Pada dasarnya, situs Fiksi Lotus ini merupakan proyek idealisme Maggie karena kecintaannya terhadap cerita pendek; serta observasi pribadi terhadap kurangnya variasi cerita pendek klasik internasional yang tersedia dalam Bahasa Indonesia. Cerita klasik adalah cerita yang tak kenal batasan waktu. Ia bisa dinikmati sekarang atau seribu tahun lagi. Isinya selalu relevan terlepas dari siapa yang membacanya atau di mana cerita itu diterbitkan. (Seperti yang ditulis dalam Kata Pengantar nya dalam Buku Fiksi Lotus)

Buat saya, cerita-cerita yang ada di dalam buku ini semuanya termasuk “baru” untuk saya. Kisah-kisah tentang seorang pria yang membeli ramuan untuk menaklukkan hati sang kekasih, atau dua orang musuh bebuyutan yang kemudian terjebak bersama dalam satu kecelakaan di malam buta sambil menunggu bahaya lain yang menyusul datang, seperti menjadi embrio ide segar buat saya. Selama ini saya terlalu terpaku oleh beberapa karya penulis-penulis lokal, sehingga rasanya saya jadi mengkotakkan diri sendiri dengan mindset yang memang terkotakkan.

Tidak, saya tidak pernah menyalahkan penulis lokal :lol:. Jangan salah persepsi dulu. Tapi sebagai seorang learner, saya kira kita harus rajin dan banyak belajar dari berbagai referensi yang ada. Terus terang, saya belum punya banyak referensi untuk penulis-penulis luar. Hanya beberapa saja yang cukup populer di toko buku yang saya tahu.

Beberapa bahkan saya seperti takut-takut membaca karyanya. Seperti misalnya, karya Ernest Hemingway. Saya takut ga nyampe. Ada kalanya, para penulis ini memang menulis dengan sebegitu indahnya sampai-sampai tak bisa saya tangkap maksudnya apa :(. Saya lebih suka membaca karya-karya yang memang lebih bisa saya pahami. Saya tak mau sok-sokan dan memaksakan diri sok nyeni, padahal ndak mudeng.

Cerita-cerita yang ada di buku ini membuat persepsi saya mengenai karya-karya penulis yang “susah dimengerti” itu menjadi agak berubah. Saya, jujur, sangat amazing ketika menemukan bahwa sebuah obrolan antara pelayan di sebuah kafe pun bisa jadi ide cerita. Atau cerita tentang seseorang yang lagi menunggu telepon. Atau cerita tentang anak yang mengarang cerita tentang teman sekolahnya.

It’s amazing!

It’s all about capturing semua yang terjadi di sekitar kita, dan lalu memprosesnya menjadi sebuah karya.

Terima kasih, sudah mengumpulkan cerita-cerita yang mengagumkan ini untuk bisa dinikmati sambil minum kopi dan berbaring di depan TV.

It’s highly recommended!

 

6 Comments Add yours

  1. Miss Rochma says:

    kadang ya mak, ide mereka tuh sederhanaaaaa banget nget nget. tapi mengembangkannya itu lho, mereka bisa ajah 🙂
    jadi pengen baca 🙂

    Like

    1. @RedCarra says:

      iya bener. Hal sederhana jadi cerita yang sederhana tapi kena banget. Kita mikirnya kadang terlalu rumit sih yah… Aku pun jadi suka mantengin web nya skarang 🙂 referensi yg sangat bagus!

      Like

  2. ila says:

    aku baru tahu tentang ini, mak. jarang baca cerpen klasik 😀

    Like

    1. @RedCarra says:

      cerpen klasik itu asik buat dijadiin referensi 🙂

      Like

  3. Nathalia DP says:

    mau baca juga ah 🙂

    Like

    1. @RedCarra says:

      yuk 😀

      Like

Leave a reply to Miss Rochma Cancel reply