Rectoverso

Judul: Rectoverso
Penulis: Dee/Dewi Lestari
Editor: Dhewiberta
Desain Grafis: David Ali, Andriwuri “Kobo”, Agus “Ata” Taufik, Dodi
Tebal: x + 174 halaman
Penerbit: Bentang Pustaka

Oh yes. Bagaimana kalo seorang Carra yang lagi ecek-ecek belajar nulis membaca Rectoverso? … dan lalu nekad nulis review nya? Sok jagoan kah? šŸ˜† Mungkin! Tapi hell yeah, saya nekad. Toh, review ini sudah pasti ala saya.

Buku ini berisi 11 kumpulan cerita pendek dari Dee, sang Dewi Lestari. Dua di antaranya berbahasa Inggris. Buku ini…. cantik! Ya cantik, and I mean it literally! Desain grafisnya membuat saya betah berlama-lama membukanya. Hanya sekedar untuk menikmati paduan warna hijau tua dan sephia yang melatarbelakangi syair lagu di setiap awal cerita pendek. It’s… so pretty! Atau saya biarkan mata saya berlama-lama memandangi foto-foto yang terpampang sebagai bagian dari masing-masing cerita.

Buat saya, buku ini semacam kombinasi fiksi, lagu, desain grafis, sekaligus fotografi. All is blended in one place: a book! Tak ada kata selain: AMAZING!

Tentang kisah-kisahnya sendiri… Hmmm, saya memang belum membaca seri Supernova. Entahlah kenapa saya tak terlalu tertarik. Mungkin juga karena saya memang lebih suka cerita-cerita pendek. Paling tidak untuk saat ini. Tapi kisah-kisah yang ditulis di sini, mengesankan apa ya… Kemurnian, kalo boleh saya bilang. Membacanya seperti merasakan suasana yang bening. Ah, mendingan simak saja beberapa penggal kalimat di bawah ini, yang saya ambil dari kisah-kisah di buku tersebut.

Sebotol mahal anggur putih ada di depanmu, tapi kamu tak pernah tahu. Kamu terus menanti. Segelas air putih. ~ Curhat buat Sahabat

Cintanya adalah paket air mata, keringat dan dedikasi untuk merangkai jutaan hal kecil agar dunia ini menjadi tempat yang indah dan masuk akal bagi seseorang. ~ Malaikat Juga Tahu

Janjimu adalah matahariku yang terbit dan terbenam tanpa pernah keliru. ~ Selamat Ulang Tahun

… akulah lautan yang memeluk pantaimu erat. Akulah langit beragam warna yang mengasihimu lewat beragam cara. ~ Aku Ada

Seseorang semestinya memutuskan bersama orang lain karena menemukan keutuhannya tercermin, bukan ketakutannya akan sepi. ~ Peluk

See? See??? 😄 Yang terakhir itu makjleb! sekali buat saya *curcol*

Saya speechless membaca kalimat demi kalimat. Gimana ya caranya sampai bisa merangkai kalimat yang begitu?

Hehhhh… Belajar terus makanya, Ra!

Oooo iya… Nanya rating? Yaelah…. udah pasti 5/5 lah šŸ˜†

4 Comments Add yours

  1. fatwaningrum says:

    saya juga punya yang terbitan pertama. saya juga sukaa sama buku ini mbak, mesti temporaly saya lihat2 en baca2 lagi :). hooh, ayo belajar bersama šŸ˜€

    Like

    1. @RedCarra says:

      Pengen bisa nulis resensi dengan benar nih šŸ˜€

      Like

  2. Nathalia DP says:

    keren reviewnya..
    saya yang udah lama baca buku versi pertamanya, jd pengen baca lagi šŸ˜€

    Like

  3. Aku udah baca ni buku Mak. Tapi susah nangkepnya bahasanya tinggi banget :p

    Like

Komennya, Kakak ^^

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s