Judul buku: Kejutan Sebelum Ramadhan #12
Penulis: Mairi Nandarson, Ervan Bangga Shahli, Agung Gumara dkk.
Jumlah halaman : 160 halaman
Penerbit: NulisBuku.com
Berawal dari proyek ini hingga menghasilkan nama-nama berikut yang kemudian berefek ke sini. *halagh* π Yah, singkatnya sih begitu. Dan akhirnya saya pun membeli buku #12 bersama dengan edisi yang terbaik terbaik.
Kenapa #12 yang saya beli? Yaaah, coba lihat ke link terakhir di atas. Pasti lantas tahu jawabannya. π
Beklah, saya akan membahas bukunya sekarang. π
Judulnya saja, Kejutan Sebelum Ramadhan. *jengjeng* Maka seharusnya cerita-cerita yang ada di dalamnya adalah cerita-cerita tentang kejutan yang terjadi dalam hidup manusia dan kebetulan ada hubungannya dengan datangnya bulan Ramadhan. Betullll?? *sorongin mic ke pemirsa*.
Tapi ternyata, setelah saya baca, tak semua cerita bercerita tentang kejutan yang terjadi sebelum Ramadhan. Beberapa bahkan setting Ramadhan ini hanyalah sebagai tempelan. Bukan menjadi esensi cerita. Kalau di Monday FlashFiction sih, istilahnya, dia hanya menjadi sampiran. Artinya, jika setting waktu ceritanya diubah menjadi tidakΒ bernuansa Ramadhan , maka tidak akan banyak mempengaruhi alur cerita.
Ini berarti, judul Kejutan Sebelum Ramadhan itu agak-agak meleset.
Lebih jauh saya baca, keliatannya sudah pasti tidak ada proses editing. Tanda baca, typo, huruf yang mustinya dicetak miring dan lain sebagainya banyak sekali yang salah. Di tulisan saya pun banyak Yang dobel titik lah, yang pake koma padahal mustinya pake titik lah. π hehehe…
Dari para penulis sendiri, banyak ketidakkonsistenan dalam penceritaan. Dari PoV “aku” menjadi “saya” atau sebaliknya, atau nama orang yang tadinya Ayuko tiba-tiba menjadi Aiko. Selain itu, ada banyak yang cenderung telling instead of showing. Beberapa cerita saya skip, karena dari paragraf pertama pun sudah telling banget dan opening line nya sama sekali tidak catchy. Beberapa yang lain, saya nggak ngerti cerita tentang apa haghaghag :lol:. Maapkan saya. Mungkin saya yang lemot.
Tapi, jika ada yang ga terlalu bagus, tentu saja ada yang bagus dan memang layak dikumpulkan menjadi satu buku dan lalu dibaca. Cerita-cerita yang menurut saya lumayan adalah:
- Abangku Pulang
- Kue Kering, walaupun sentuhan Ramadhannya hanya sebagai sampiran.
- Lakrimasi Bulan Suci
- Ketika Iblis Jatuh Cinta
- Ranjang Purnama, dengan tulisan yang semestinya bisa lebih dirapiin lagi.
Katanya ada 200 karya yang lolos dari 800 karya terkirim dalam Proyek Menulis ini. Tapi jika 24 cerita di antaranya saja kualitasnya hanya “sebegini”, saya jadi membayangkan bagaimana kualitas 600 karya yang tidak lolos itu. π Maap, kalau terdengar belagu. Sungguh, jujur, saya juga menganggap tulisan saya di situ standar aja. Seharusnya bisa lebih lagi.
Akhirnya saya pun jadi agak susah juga meraba dan menemukan benang merah yang menjadi selera juri. Dari ketepatan EYD, kerapian penulisan, banyak yang meleset. *termasuk punya saya – uhuk!* Dari segi cerita, masih banyak pula yang tak tergali suasana sebelum Ramadhannya. Tapi kalo dari ide cerita, memang, keren-keren sih. Tak ada yang biasa. Malah ada yang terlalu rumit, sepertinya :lol:. Mungkin itu yang diapresiasi oleh juri. π
Jadi, kesimpulan saya, mari berlatih menulis lebih rajin lagi. π … dan mari kita lihat buku Kejutan Sebelum Ramadhan Terbaik dan Kolaborasi Terbaik π
Dua dari 5 bintang untuk buku ini.
P.S : Kalo mau baca punya saya, ada di sini juga. π
oh yg kolaborasi itu ya?
aq pikir juri punya slera unik π
Tetep kudu rajin belajar nulis yg baik ya mbak
LikeLike
Yuk belajar lagi Jiah π
LikeLike
Terus membaca dan terus menulis.
Easy reading is damn hard writing, kata Nathaniel Hawthorne. Tapi, kalau terus diasah, pasti lama-lama gape. π
LikeLike
Siaaaap π
LikeLike