Geek in High Heels

Judul: Geek in High Heels – Tunggulah, cinta akan menemukanmu
Penulis: Octa NH
Editor: Herlina P. Dewi
Proof Reader: Tikah Kumala
Desain Cover: Nisa Imawati Hidayat
Layout Isi: Deeje
Jumlah halaman: 208 halaman
Harga: Rp 36.000
ISBN: 978-602-7572-20-1
Penerbit: Stiletto Books

Blurb

Athaya membuka Blog-nya dan membuat sebuah post baru:

Hai…. Nama saya Athaya. Seorang web designer. Yup, saya memang geek, tapi saya juga stylish, suka koleksi high heels dan memadankannya dengan cat kuku. Saya sedang cari pacar calon suami. Kalau kamu tertarik, feel free to comment ya. Oh ya, umur saya 27 tahun. Sekarang kamu ngerti kan kenapa saya membuat iklan cari jodoh seperti ini? Yes, I’m absolutely pathetic. Problem?! Oke, saya mencari cowok ganteng…

Athaya melirik ke arah cowok berkacamata yang duduk tidak jauh dari mejanya. Cowok itu kelihatan seperti cowok canggung yang manis.

Oke, saya mencari cowok ganteng, berkacamata, menarik, usia tidak boleh lebih dari 35 tahun dan bukan duda, bukan suami orang, bukan selingkuhan orang, dan straight.

Athaya menghela napas, menyesap kopinya, dan meng-klik tombol: Publish!

Review

Buku ini saya beli dalam satu paket diskonan akhir tahun dari penerbitnya. Gimana saya ndak mupeng?! Cepek bisa dapat 4 buku boooo’!!! *cring, mata dollar*.

Anyway, penulisnya, Mak Octaviani Nur Hasanah, lengkapnya. Saya mengenal beliau lewat komunitas Kumpulan Emak Blogger. Beliau memang emak luar biasa, multi-talented banget. Dari mulai crafting, sampe nulis, sekaligus jago masak. >_< Paket combo banget. 😆

Okai, kita bahas bukunya aja deh. Kan ini review buku, bukan review penulis.

Pada prinsipnya, jalan cerita dalam buku ini simpel banget. Perempuan, yang mungkin jaman dulu akan dibilang sebagai perawan tua, yang lagi galau karena belom juga punya pacar. Sepintas lalu juga diceritakan, bahwa Athaya ini belum bisa moveon dari mantannya. Jadi kadang, suka keinget gitu. Apalagi ditambah dengan sepupunya yang akan merit sebentar lagi, dan juga beberapa saudaranya yang lain yang juga sudah menggandeng pacar masing-masing, PLUS kecerewetan tantenya yang selalu merepet mempertanyakan mengapa dia masih sendiri.

Sebenarnya, di luar permasalahan jodoh yang tak kunjung datang itu, Athaya mempunyai kehidupan yang mulus. Bekerja sebagai web desainer freelance, customernya lumayan, kehidupan yang lengkap bersama keluarga, bahkan dia bisa berbelanja sepatu sewaktu-waktu. Apa ya ngga enak tuh? Satu-satunya persoalan hidupnya adalah kejombloannya.

Hal ini yang mendorongnya untuk menulis sebuah blogpost mencari jodoh, tepat setelah tak sengaja dia bertemu untuk pertama kalinya dengan Kelana. Tapi dia masih belum ngeh tentang Kelana ini, bahkan sosok itu pun dengan segera terlupakan begitu saja. Athaya akhirnya dekat dengan Ibra, hingga hampir bertunangan.

Pada intinya, Athaya suka berdekatan dengan Ibra, namun pikirannya selalu ada pada Kelana. Siapa yang akhirnya dipilih? Baca sajalah sendiri 😀

Well, pertama kali memegang bukunya, sejujurnya saya agak terganggu dengan pemilihan warna-warna pada kaver. Ijo yang dicampur dengan pink dan violet. Warna-warna ini memang bagus ketika mereka berdiri sendiri-sendiri, tapi ketika dijadikan satu… mmmmmm… agak ndak main menurut saya. Menjadikannya kusam. Dan saling mematikan. Ndak ada yang lebih menonjol atau menjadi warna sekunder. Ini membuat efek chaos pada keseluruhan. *Oke, ini bahasannya malah ke grafis*

Memasuki bagian inti novel, yaitu kisah fiksinya, saya dibawa terhanyut dengan cara Mak Octa bercerita. Dialognya mengalir, pas. Plot yang digunakan juga simpel, alur maju saja. Tak banyak flashback yang bikin kening berkerut. Pun seperti yang saya sebutkan, tak ada konflik yang terlalu mengaduk perasaan juga. Tak ada haru biru, tak ada juga kejengkelan pada tokoh seperti yang kadang kita tunggu ketika membaca sebuah kisah fiksi.

Tapi mungkin juga itu adalah ciri khas sebuah chicklit. Entahlah. Saya bukan ahli mengkategorisasi buku 😆

Characters

Beberapa tokoh penting dalam buku ini adalah sebagai berikut:

1. Athaya, perempuan, seorang pekerja freelance. Cantik, berambut panjang, dan suka mengoleksi sepatu. Karakter yang cukup menarik buat saya. Seorang geeky, tapi sangat memperhatikan penampilan. Mak Octa pernah ngetweet bahwa karakter ini mirip dengan seorang emak di Kumpulan Emak Blogger 😆 Perlu disebutin ga ya? Hahahaha…

2. Manda, sahabat Athaya. Tempat curhat, sempat punya pacar dan sukses membuat Athaya iri. Namun akhirnya putus dan membuatnya mellow berat hingga meminta agar Kelana datang ke apartemennya, yang kemudian menempatkan Athaya ke posisi yang sangat tidak mengenakkan. 😀

3. Kelana, penulis. Sering ngilang ga jelas, apalagi kalau sedang nulis. Hampir di sepanjang cerita, sosok Kelana ini dibiarkan agak misterius. Namun akhirnya juga terkuak juga siapa Kelana sebenarnya, bahwa dia sebenarnya mempunyai adik yang memilih tinggal di kost ketimbang tinggal dengannya di rumah, dan bahwa orang tuanya yang sudah meninggal, dan style interior Kelana yang agak berbeda dengan selera kebanyakan.

4. Ibra, seorang Marketing Manager, klien Athaya. Hingga akhirnya mereka resmi pacaran, dan Ibra sudah akan melamar Athaya ketika Athaya kembali galau. Pria flamboyan, meski ga jelas juga dideskripsikan keflamboyanannya itu. Mungkin tipe laki-laki klimis dan selalu rapi gitu ya? Sebenarnya saya mengharapkan Ibra ini kemudian menjadi jahat ketika tahu bahwa Athaya tidak mencintainya sepenuh hati. *efek keracunan sinetron* 😆

5. Tante Rina, tante yang sangat cerewet dan kepo-er sejati. Sepertinya ingin digambarkan sebagai perempuan yang suka banget ikut campur urusan orang. Tapi lagi-lagi agak nanggung karakterisasinya. Saya menangkap dia ini tante cerewet yang sebenernya sayang sama keponakan tapi cara penyampaiannya yang salah. 😆 So tipikal perempuan konvensional yang berpikir bahwa being married is everything 😛

Hokeh untuk quotes yang menarik sebenernya ada beberapa, seperti ketika Kelana bilang begini ke Athaya, “Gue selalu siap kok jadi pelarian lo. Misalnya kalau lo sedih atau lo kesepian.” Itu kata-kata yang #jleb banget mustinya buat seorang perempuan. Masih ga ngerti kenapa Athaya masih mempertanyakan apakah Kelana mencintainya. Beugh… Makanya, Neng, jangan kebanyakan melototin bahasa pemrograman, jadi ga ngerti bahasa manusia! #eh … balik lagi deh. Iya, ada banyak quotes, tapi pas baca kemarin saya lupa nandain pake highlighter. Jadi kalo musti ngulang ngurutin lagi ya siwer lah ya. Jadi untuk quotes, skip saja lah ya. Sila pantengin TL Stiletto Books, miminnya suka share quotes dari bukunya 😆

Overall, saya suka novel ini karena kelincahannya, dan plotnya yang cepat ga bertele-tele. Ga sempet bikin saya bosen terlalu lama. Setiap kali saya membawa-bawanya ke mana-mana buat dibaca, cuma kadang memang ga memungkinkan, makanya selesainya lama.

Tiga dari lima bintang.

7 Comments Add yours

  1. Latree says:

    rasa kita terhadap buku ini kurang lebih sama 😀

    Like

    1. @RedCarra says:

      *toss 😆

      Like

  2. Lidya says:

    aku juga mau pantengin TLnya ah siapa tau dapet ilmu dari sana

    Like

    1. @RedCarra says:

      yuk mak 🙂

      Like

  3. Pakde Cholik says:

    Membaca buku yang renyah dan gurih memang betah karena tidak membosankan. Tapi ada juga lho suka membaca novel yang pelik dan berbelit.
    Terima kasih ulasannya
    Salam hangat dari Surabaya

    Like

    1. @RedCarra says:

      Menurut hasil diskusi dengan beberapa orang kutu buku, diperoleh kesimpulan, bahwa buku itu punya peruntukan dan fungsi masing-masing, Pakde. Ada yang memang cocok dibawa buat jalan-jalan, ada yang cocok buat dibaca dengan khusuk di rumah sendirian 😆 kita aja yang harus pinter-pinter milih.

      Makasih Pakde, sudah mampir 😀

      Like

  4. Maaak… aku suka baca novel2 yang ringan spt ini. Cepat kelar bacanya hehehe.
    BTW reviewnya oke… karena setelah baca aku jadi punya gambaran tentang isi novel ini.
    Emmm… kok aku jadi penasaran ya…. siapa emak KEB yang menginspirasi munculnya sosok Athaya ini? #kepo *lupakan saja* 😀

    Like

Komennya, Kakak ^^

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s