Judul: LOL – Legenda Oh Legenda
Penulis: Momo DM dkk
Ilustrasi: Bety Sanjaya
Perancang Sampul dan Tata Letak: Momo DM
Penerbit: nulisbuku.com
Blurb
LOL (Legenda Oh Legenda) merupakan kumpulan flashfiction 123 kata hasil dekonstruksi 15 (lima belas) legenda nusantara yang ditulis oleh 19 (sembilan belas) orang kontributor #FFKomedi123Kata. Sebanyak 123 flashfiction dengan genre komedi ditulis dengan gaya khas masing-masing penulis.
Unik dan segar!
Begitu cara mereka merayakan legenda nusantara dari sudut yang berbeda!
Mari bersama-sama merayakannya lewat tawa!
Review
Saya pernah banget mengikuti proyek yang digagas oleh Pap @momo_DM ini wira wiri di linimasa Twitter saya. Kalo ga salah, proyek ini dimulai segera setelah MFF Idol tahun lalu selesai. Kalau ga salah loh… Idenya menarik banget. Mendekonstruksi legenda-legenda asli negeri menjadi sebuah flashfiction. Dan akhirnya, jadilah buku. Nice! π
Menurut saya, tantangan yang ada dalam buku ini kalo dibikin level ala keripik pedas, mungkin ada di level 8. Kalo dibikin level tutorial komputer gitu, bisa jadi level advanced. Kenapa begitu? Untuk meramu sebuah flashfiction sendiri dibutuhkan ketrampilan “menyembunyikan” fakta tanpa harus membodohi pembaca, lalu gimana caranya ending bisa muntir. Begini masih ditambah terbatasnya ruang kata, yaitu hanya 123 kata saja. Udah gitu, tema yang diambil adalah legenda-legenda nusantara yang didekonstruksi. DANNNN… genrenya harus komedi.
WOW!
Buat saya sendiri, membuat sebuah flashfiction yang berhasil bikin kaget itu udah susah. Ini masih ditambah sederet tantangan lainnya. Dan.. genre komedi itu biasanya yang bikin saya mati kutu. Saya paling takut bikin genre komedi. Takutnya malah jadi horor -___-”
Anyway…
Some work, some don’t. Ada flashfiction yang berhasil bikin saya ngekek. Favorit saya adalah Rindu Lahirnya Putera (@aa_muizz), Karena Cantik Saja Tidaklah Cukup (@__fatwaningrum), Pilihan Terakhir (@MentionSari), Anak Tiri (@ry4nn_), Sebuah Janji (@aa_muizz), Foto (@kakaakin), Putri yang Terdengar (@ry4nn_), Sudah Makan Dulu Sana! (@mae_roseku), Perih! (@irfanaulia), Tauba dan Ikan Mas Ajaib (@jiahjava), dan Cara Jitu (@momo_DM). Uwoooo, banyak ya? π ya emang. Karena emang lucu-lucu kok π
Tapi ada juga yang tidak, maksudnya saya baca dan ekspresi saya berenti di poker face. Begini >> π << ya maab, karena memang ga bawa efek apa pun. Ada juga yang bikin saya malah bertanya-tanya, ini mau cerita apa ya? π Yahhh, biasalah ya. Saya sendiri pun sering akhirnya jadi geje kok. Ga cuma sering sih, sering banget
Sedikit catatan, ada cerita yang mengambil wilayah dekonstruksi terlalu lebar. Jadi si penulis semacam mendekonstruksi sinopsis sebuah novel. Yaaa, lucu sih, dan muntir. Tapi kalo begini jadi terlalu telling. Well, if you know what I mean. Sebaiknya memang dekonstruksi cerita untuk menjadi flashfiction begini memang diambil aja salah satu scene dalam legenda tersebut, lalu puntir ceritanya. Jangan ambil keseluruhan cerita, masukkan dalam wadah 123 kata, dan sudah. *garuk-garuk kepala* Jadinya ya itu, memflashfictionkan sinopsis π
Yang jadi catatan lagi adalah banyaknya kesalahan ketik, baik itu typo penulisan kata ataupun tanda baca. Saya suka iseng-iseng kasih tanda yang sekiranya salah ketik kata sependek yang saya tahu. Dan ini ada yang parah banget, sampe ada lima bagian dalam cerita yang saya lingkarin pake pensil π Barangkali bisa jadi masukan ya. Meski indie, typo, kesalahan ketik tanda baca dan juga kata baku harus tetap seminimal mungkin. Self editing harus tetap ada.
Meanwhile, covernya cakep banget π ilustrasinya apa lagi. Benar-benar buah kerja keras deh buku ini. Cerita-ceritanya enak dan ringan dibaca, dan cepat dicerna. Cucok jadi teman perjalanan, karena ndak perlu mikir berat, dan bisa berenti sewaktu-waktu bacanya untuk disambung baca lagi nanti.
Tiga dari lima bintang π
Klo nulis ginian dan terbit sendiri, dr pribadi kudu wanti2 masalh typo dan eyd
LikeLike