Belajar dengan Otak Kanan

C360_2015-11-27-09-58-26-745Judul: Belajar dengan Otak Kanan
Penulis: Aris Setyawan & Irwan SGM
Editor: Ratri Medya
Desainer & ilustrator: Satrio Abe
Tebal: viii + 96 halaman
ISBN: 978-602-7596-96-2
Penerbit: Esensi – Erlangga Group

Blurb

Umumnya kita sering merasa bingung bagaimana cara mengoptimalkan kemampuan diri, khususnya soal belajar. Bahkan, dengan berbagai alasan, kita sering menganggap bahwa waktu belajar yang kurang optimal, konsentrasi yang kurang, daya ingat yang lemah, semangat belajar yang rendah, dan berbagai keluhan lainnya adalah hal yang sangat wajar untuk dirasakan. Meskipun semua itu hanya karena kita belum menemukan cara yang tepat untuk belajar.

Cara yang tepat untuk belajar bisa didapatkan dengan mengoptimalkan potensi otak melalui keseimbangan penggunaan otak kiri dan kanan. Kenyataannya, kebanyakan orang lebih cenderung menggunakan otak kiri. Padahal, dengan otak kanan, belajar akan menjadi lebih mudah dan menyenangkan.

Sekarang kamu tidak perlu bingung lagi karena dalam buku ini kamu akan menemukan pembahasan tuntas tentang cara meningkatkan kemampuan otak kanan, khususnya, untuk belajar.

Review

Cara kita belajar biasanya mulai ditentukan saat kita duduk di kelas 1 SD. Gimana cara belajarnya? Ya, buka buku, dibaca, dihafalkan. Belajar di sekolah juga berarti adalah duduk anteng menyimak pelajaran yang diberikan oleh guru/dosen.

Tapi, tahu nggak sih, bahwa cara belajar kayak gitu nggak selalu cocok untuk kita masing-masing lho.

Sekarang makin berkembang keyakinan bahwa setiap orang yang unik, punya kebiasaan sendiri-sendiri untuk belajar. Dan kalau kita bisa tahu cara belajar yang cocok untuk kita lakukan, hasilnya juga akan lebih optimal.

Dalam buku ini, kita akan dihadapkan pada banyak fakta bahwa otak ternyata begitu dahsyat jika kita tahu bagaimana menggunakannya secara optimal.

Otak mengatur semua fungsi tubuh, dari mengendalikan perilaku paling primitif (makan, tidur, menjaga kehangatan tubuh) sampai bertanggung jawab untuk kegiatan tercanggih (menciptakan peradaban, musik, seni, ilmu pengetahuan, dan bahasa).

~ Profesor R. Ornstein, penulis The Psychology of Consciousness

Lalu gimana cara mengoptimalkan kerja otak ini?

Sudah tahu kan, kalau sedang belajar kita akan menggunakan otak kiri lebih banyak untuk mengolah data yang masuk? Kita pakai logika rasional untuk mengenali permasalahan, lalu memecahkan permasalahan tersebut dan seterusnya.

Nah, ternyata, kalau kita bisa menyeimbangkan penggunaan otak kiri dan otak kanan, kita bisa mendapatkan hasil belajar yang lebih optimal lho.

Katakanlah gini. Otak kanan kan memang bekerja untuk mengolah kreativitas, penuh intuisi, dan bekerja cepat untuk menangkap gambaran keseluruhan dari sebuah situasi. Cara belajarnya lebih acak, bervariasi, dan lebih menyukai bekerja dengan banyak gambar.

Nah, ternyata, menurut buku ini, kita bisa lho mengambil keunggulan metode dan cara belajar masing-masing otak kiri dan otak kanan, lalu digabung hingga kita bisa belajar dengan lebih baik.

Misalnya nih, coba kita lihat salah satu contoh cara belajar yang seimbang penggunaan otak kiri dan otak kanannya ya. Yaitu, dengan cara brain map.

Brain map adalah metode yang bermanfaat untuk mengeluarkan dan menyerap sejumlah besar informasi dalam waktu yang singkat. Brain map ini biasa digunakan dalam proses brainstorming, diskusi, berbagi ide, meringkas dan memahami buku, bahkan mengerjakan proyek bersama.

Bagaimana membuat brain map ini sementara kita belajar?
Dijelaskan dengan cukup jelas dalam buku ini.

Namun, sebelum mulai belajar dengan pengoptimalan otak kanan untuk belajar, kita harus lebih dulu melakukan persiapannya juga, yaitu dengan mengubah pola pikir tentang belajar. Hal ini bisa dilakukan dengan ketukan ajaib, musik ajaib, sugesti ajaib, pemicu ajaib, dan coretan ajaib. Masing-masing caranya dijelaskan dengan cukup jelas juga. Bahkan untuk musik ajaib, ada bonus CDnya lho, isinya musik terapi yang dibuat dengan teknologi khusus untuk dapat rajin belajar.

Buku ini memecahkan “misteri” yang selama ini belum bisa saya jawab. I know kalau otak kanan itu memang menyimpang kreativitas. Tapi buat saya, cara mengoptimalisasinya itu merupakan misteri. Maksudnya gini, ya kalau saya menjumpai permasalahan yang banyak gambarnya, sepertinya ya otomatis saja saya pakai otak kanan. Kalau enggak, ya enggak. Buat saya otak itu terdiri atas otot-otot polos, yang kerjanya nggak bisa saya kendalikan 😆 Misteri banget gimana caranya menyuruh otak buat bekerja. Lha wong seharusnya dia to yang nyuruh kita bekerja? Bukan sebaliknya?

Tapi ternyata dengan cara-cara yang dijelaskan di buku ini, kita bisa lebih mengoptimalkan kerja otak. Saya baru sempat praktik yang cara brain map itu untuk memecahkan masalah saat menulis satu artikel. Dan kemudian, saya baru sadar. Kalau selama ini sebenarnya saya sudah sering menggunakan cara ini, tanpa tahu bahwa itu ternyata saya sedang bekerja dengan otak kanan saya 😆

Saya memang tipe pembelajar kinestetik. Untuk belajar saya nggak bisa anteng, tangan harus gerak. Jadi kalau dulu pas masih sekolah, saya selalu menulis kembali catatan-catatan saya kalau saya lagi menghafal. Lalu bikin oret-oretan bagan, diagram, doodle, pake spidol warna warni, distabilo dan seterusnya. Saya nggak bisa menghafal dengan cara dibaca, lalu diulangi lagi dibaca dengan mata tertutup. Nggak bisa. Harus ditulis dan digambar. Baru bisa hafal 😀

Ternyata, itu adalah di mana otak kanan saya bekerja 😀 Baru ngeh beneran.

Dan dengan adanya buku ini, saya semakin tahu cara dan taktik untuk mendapatkan hasil yang lebih optimal 😀

Thank you!

Kalau kamu mau buku ini, kamu bisa langsung memesannya di Esensi ya.

Komennya, Kakak ^^

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s