Judul:Meraih Mimpi dengan Beasiswa
Penulis: Abellia Anggi Wardani
Editor: Weka Swasti
Proof Reader: Herlina P Dewi
Desain Cover: Teguh Santosa
Layout Isi: Arya Zendi
Tebal: 228 halaman
ISBN: 978-602-7572-45-4
Penerbit: Stiletto Book
Blurb
Mendapatkan beasiswa merupakan impian banyak orang, karena dengan beasiswa, kita bisa menuntut ilmu di institusi-institusi terbaik di mana pun tanpa terbebani masalah biaya. Apalagi kalau beasiswa yang didapat tidak hanya memberikan kesempatan untuk menimba ilmu, tetapi juga untuk berkenalan dengan budaya-budaya bangsa lain.
Pasti seru!
Selain informasi seputar sumber beasiswa dalam negeri ataupun luar negeri, buku ini juga membahas A – Z persiapan mendapatkan beasiswa, di antaranya:
- Checklist dokumen-dokumen yang diperlukan
- Cara menulis CV yang menarik
- Cara membuat surat motivasi dan surat rekomendasi yang baik
- Cara menulis esai yang mencuri perhatian
- Tip menjalani tes-tes di setiap tahap
- Sampai, cara agar bisa survive di lingkungan baru dan lulus dengan predikat Cum Laude
Dituturkan dengan jelas dan detail oleh seorang penulis yang telah mendapat lebih dari 10 beasiswa, baik di universitas dalam negeri ataupun luar negeri. Penulis juga banyak membagi pengalaman pribadinya dalam buku ini, yang tentu saja akan membuat kalian lebih semangat lagi untuk mengikuti jejaknya.
Review
Dulu saat mendekati wisuda, saya sempat galau. Iya sih, seneng karena akhirnya selesai juga sekolahnya. Tapi juga bingung, mau ngapain seterusnya. Beberapa teman kemudian melanjutkan ke jenjang S2. Saya sempat pengin juga sih. Somehow, saya dulu kayaknya lebih suka belajar ketimbang harus bekerja 😆 Tapi setelah tahu berapa biaya yang diperlukan untuk sekolah S2, saya pun mundur. Ada sih yang bilang, dengan jalan beasiswa maka biaya kuliah bisa lebih murah. Ha tapi … saya nyadar betul kalo otak saya nggak encer-encer amat. Hahaha *ketawa pedih* Iya, semester 5 saya sempat dapat beasiswa dari Depdikbud (Dindiknas saat itu), tapi habis dikasih beasiswa IP saya malah merosot hahaha.
Hmmm … malah kebanyakan cerita deh.
Buku Meraih Mimpi dengan Beasiswa ini wajib dipunya oleh para mahasiswa akhir semester yang pengin sekolah lagi. Atau, ya pokoknya, mereka yang pengin sekolah lagi dan pengin memanfaatkan beasiswa yang sekarang sudah banyak banget ditawarkan.
Ada 7 tahap dalam meraih beasiswa yang bisa kamu lakukan menurut buku ini.
1. Tahap persiapan
Di tahap awal ini dijelaskan mengenai syarat-syarat apa saja yang harus kamu persiapkan untuk bisa mendapatkan beasiswa, meliputi potensi akademik dan nonakademik. Lalu berkas-berkas apa saja yang harus kamu siapkan, yaitu surat rekomendasi, esai, CV, dan juga jangan lupa lengkapi dirimu sendiri dengan kemampuan bahasa asing.
2. Mengenali berbagai jenis beasiswa dalam dan luar negeri
Nah, kalau mau dapetin beasiswa, setelah melengkapi syarat-syarat umumnya, ya berarti kita harus tahu dulu beasiswa apa saja sih yang biasanya ditawarkan.
Untuk beasiswa dalam negeri, pemerintah melalui Lembaga Pengelolaan Dana Pendidikan (LPDP) buanyak banget memberikan beasiswa. Konon tiap tahunnya ada jatah beasiswa untuk 1.500 orang mahasiswa lho. Selain pemerintah, juga banyak institusi lain yang juga menawarkan beasiswa, misalnya beasiswa dari Bank Mayapada, beasiswa Supersemar, dan lain-lain.
Kalau beasiswa untuk sekolah di luar negeri, ada beasiswa untuk bersekolah di Harvard University (USA), British Columbia University (Canada), Leiden University (Belanda), dan … wow … masih banyak banget!!! Belum lagi yang di Asia dan Australia. Afrika juga ada lho. Penulis menjelaskan satu per satu mengenai beasiswa-beasiswa tersebut lho. Ih, males banget saya jelasin satu-satu di sini ya. Hahaha. Baca sendiri aja.
3. Mendaftar di universitas
Di bab ini dijelasin secara rinci cara-cara mendaftar di universitas-universitas pilihan kamu, baik dalam atau luar negeri. Perhatikan deh, tip-tipnya ya. Penting banget soalnya.
4. Checklist dokumen
Ternyata melamar beasiswa itu juga harus menyiapkan esai, dan juga surat motivasi.
Apa itu esai dan surat motivasi?
Untuk beasiswa LPDP, kita akan diminta untuk menjawab dua atau tiga pertanyaan yang diajukan dengan menuangkannya dalam sebuah esai yang memadukan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang diajukan. Nah, tahun 2015 LPDP nggak cuma meminta esai yang dikirimkan bersama dokumen lain, tapi juga meminta para pelamar untuk membuat esai on the spot saat seleksi tahap wawancara. Wuihhh …
Sedangkan surat motivasi adalah tulisan yang isinya lebih umum. Biasanya sih untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan seputar “Apa motivasi Anda ingin melanjutkan pendidikan di jurusan X?”, atau “Mengapa Anda cocok untuk mendapatkan beasiswa ini?” dan sebagainya.
Nah, nggak usah bingung deh. Karena di bagian belakang buku ada bonus contoh esai dan surat motivasi 😀
Selain esai dan surat motivasi, juga ada beberapa dokumen lain yang harus kamu siapkan. Ada CV, surat rekomendasi, proposal penelitian … nah loh. Banyak 😆 tapi semua dijelasin kok di sini secara rinci.
5. Lulus Tes IELTS, TOEFL, GRE, GMAT
Alamaaak … banyak amat tes-tesnya yaaa 😯 Harus semua dilalui gitu?
Nah, di sini nih banyak strategi yang bisa kamu sontek. Misalnya, kalau targetmu adalah meneruskan pendidikan ke negara-negara di Eropa atau Australia, maka IELTS adalah kuncinya.
Terus, GRE dan GMAT itu apa?
GRE adalah tes untuk mengukur kemampuan kita untuk berpikir verbal, kuantitatif, dan analitis. GMAT adalah tes untuk kompentensi verbal dan matematika dalam bahasa Inggris.
*kemudian puyeng*
Baca sendiri dah. *minum panadol* Tapi tenang aja, yang lebih banyak dibahas adalah strategi untuk menghadapinya. Haha.
6. Persiapan berangkat
Nah, sudah siap berangkat?
Visanya sudah beres belum? Sudah cek kesehatan menyeluruh belum? Sudah beli tiket pesawat belum? Sudah mencari tempat tinggal di sana belum? Sudah buka rekening bank di negara tujuan belum? Terus, barang apa saja yang harus dibawa? Nggak usah semua. Pesawatnya nggak muat.
Wah, banyak!
7. Memulai kehidupan baru
Bukan. Bukan nikah.
Tapi hidup baru di negara orang (kalau kamu kuliahnya di luar negeri), atau ya hidup baru sebagai mahasiswa lagi deh. Hahaha.
Jangan salah. Abellia sendiri memberi testimoni, bahwa akan ada 4 tahap penyesuaian diri selama dia mengalami culture shock, yaitu fase bulan madu, fase penolakan (fase paling kritis), fase kompromi, dan fase asimilasi. Masing-masing fase akan dijelaskan dengan detail.
Nggak lupa juga, ada tip-tip untuk bisa lulus dengan predikat cum laude lho di sini! Wahhh! Juga ada tip-tip bagaimana bekerja sambil kuliah.
Nah, ya, kurang lengkap apa coba ini buku? Lagian semua dijabarkan dengan bahasa yang kalem, nggak menggurui, dan gampang dicerna. Khas banget Stiletto Book. #eaaaa *ini beneran, bukan promosi*
Kayaknya nggak perlu dijabarkan lagi deh. Mendingan kamu baca sendiri aja, kalau kamu memang pengin dan bercita-cita untuk dapetin beasiswa dan bersekolah lebih tinggi.
Rating
4 dari 5 bintang yang saya punya, of course!