Judul: Kisah Orang-orang Capricorn
Penulis: Ayu Utami, Andreas Anex, Athina Dinda Ibrahim, Meuthia Khairani, Nadia D. Amanda, Phara Sotya Satria
Editor: Christina M. Udiani
Ilustrasi Sampul: Pat Adele
Desain Sampul: Ari Prameswari
Tata Letak Isi: Aldy Akbar
Tebal: x + 199 halaman
ISBN: 978-979-91-0629-2
Penerbit: KPG
Blurb
Sang kambing gunung selalu ingin mendaki ke puncak. Kakinya menjejak tanah, tapi matanya membidik ke titik yang paling tinggi. Ia ingin menjadi yang paling hebat, dan ia akan mewujudkan ambisinya dengan langkah-langkah yang tetap dan menapak. Kambing gunung tenang dan tahu, tak perlu menjadi elang untuk sampai ke pucuk-pucuk gunung.
Kebaikannya adalah ia membumi; bahayanya adalah ia duniawi. Bersaing adalah dorongan alami hewan jantan. Dalam kebaikan atau keburukannya, Capricorn adalah sosok yang teguh.
Cerita-cerita
Ada 12 cerita pendek dalam buku ini. Mari kita lihat sekilas satu per satu.
1. Agneci – Ayu Utami.
Tentang kisah seorang gadis kecil bernama Agnes, tapi disapa sebagai Agneci di sini, yang baru pertama kali sekolah. Ibunya dengan waswas menungguinya di depan jendela (kok rasanya familiar. Oh, iya. Eikeh juga gitu). Seorang anak lain mendekati Agneci, dan duduk sebangku dengannya. Anak ini secara fisik aneh, omongannya juga aneh sih. Dia anak yang seharusnya sudah naik kelas, tapi terpaksa tinggal.
Cerita kemudian berputar pada si anak lelaki teman sebangku Agneci ini. Agneci sekadar menjadi “penonton” dan penganalisis.
2. Drama – Ayu Utami
Agnes Monique, atau Agnes, sudah beranjak besar. Sudah punya geng di sekolah, terdiri atas anak-anak perempuan khas popular girl. Di sekolah itu pula ada Raphael, anak lelaki keturunan Jawa, yang ngomongnya medok. Berdua suka saling ngebully. Raphael menyebut Agnes sebagai “anak Jepang”, sedangkan Agnes menyebutnya “si anak Jawa medok”.
Berdua, mereka dipasangkan oleh Frater Pius dalam drama Natal sekolah. Sejak itu mereka berada dalam love and hate relationship. Eaaaa. Dasar anak SD.
3. Berlawanan – Ayu Utami
Nah, kalau ini masih cerita Raphael dan Agnes, tapi dari POV Raphael.
Raphael dan Agnes diminta untuk ikut lomba yang berkaitan dengan negara Jepang. Berdua sama-sama ingin mengulas Jepang dari sisi karya sastranya. Bodohnya Raphael, yang dengan sangat seksis, percaya bahwa perempuan itu selalu diistimewakan.
Apa yang dilakukan Raphael yang kemudian berakibat kekalahan, baca saja sendiri yah 😀
4. Tetangga Baru – Ayu Utami
Yang ini sepertinya agak “lepas” dari kisah Agnes Monique ya.
Tentang sepasang tetangga baru di sebuah kompleks. Tokoh “aku” adalah seorang anak laki-laki yang sangat kepo. Tetangga baru si aku ini punya sepasang kucing dan anjing.
Terus? Ya, terus cerita berputar pada anak kepo ini dan anjing kucingnya sih, dan juga si tetangga.
Yang menarik buat saya adalah cara Ayu Utami menggambarkan si ibu anak kepo dan bibinya yang suka nggosip. 😆
5. Rumah Anyelir – Nadia S. Amanda
Cerpen ini secara nggak langsung ada hubungannya dengan cerita Agnes Monique dan Raphael, karena yang menjadi tokoh utama di sini adalah kakak si Raphael, yang kebetulan juga seorang Capricorn.
Karakter Capricorn tertuang dalam kecintaan si kakak pada tanaman. Tapi sayang, dia harus menjual rumahnya. Kebunnya pun jadi ikut terjual. Pada yang beli, kakak Raphael menitipkan kebun yang dicintainya. Tapi sayang, si pembeli bukan Capricorn.
6. Gaun Merah Marun – Meuthia Khairani
Cerita ini nggak ada hubungannya dengan Agnes dan Raphael. Ini cerita tentang seorang pemuda yang mencintai perempuan berkebutuhan khusus. As cliche as you think, orangtua si pemuda nggak kasih restu. Terus … ya gitu deh.
7. Merayu Kambing Gunung – Andreas Anex
Nah. Balik lagi ke Agnes Monique. Tapi secara nggak langsung.
Di sini ada seorang pemuda, yang bekerja as barista sekaligus pustakawan. Dia ini perfeksionis dan nggak suka perbedaan. So, dalam mencari jodoh pun dia mencari perempuan yang punya karakter dan kesukaan yang sama dengannya.
Maka suatu hari, ada pengunjung perempuan di kafe bukunya. Saya awalnya nggak terlalu ngeh juga siapa perempuan ini.
Di cerpen selanjutnya saya mendapatkan jawaban.
8. Anjing – Ayu Utami
Agnes Monique ini pencinta anjing. Di rumahnya ada anjing bernama Hachiko, yang kebetulan sudah tua dan sakit-sakitan sehingga harus “ditidurkan”. Agnes tentu saja patah hati.
Lalu, suatu malam, dia me-rescue seekor anjing yang sedang dihajar oleh sekelompok anak muda. Singkat cerita Agnes membawa anjing ini pulang.
Pada setting berikutnya, Agnes melabrak Frater Pius yang mengajak mahasiswa lain untuk makan B1 (sebutan masakan berbahan dasar anjing). Yang menarik di sini adalah berbagai pertanyaan retorikal yang dilontarkan oleh Agnes pada si frater yang kemudian membuat si frater terpojok dan tercenung.
9. Visa – Athina Dinda Ibrahim
Kisah seorang perempuan yang sedang berusaha mengejar cita-cita dan impiannya untuk kuliah dan kemudian bekerja di New York USA. Mati-matian dia memperjuangkan mimpinya ini. Si perempuan ini berzodiak Sagittarius.
Sedangkan “aku” di sini bukan tokoh utama, yaitu si Capricorn.
Kalau di cerita lain aku merasakan aura Capricorn yang agresif, di sini justru sebaliknya. Sangat statis dan flat.
10. Terbang – Ayu Utami
Kembali lagi ke Raphael, atau yang juga akrab disapa Jati. Tapi di sini tokohnya adalah istri Jati.Yang suka terbang secara terpisah dari suaminya. Katanya, kalau semisal “ada apa-apa”, maka yang lain diharapkan akan selamat dan bisa mendampingi anak-anaknya sampai besar nanti.
Di pesawat istri Jati berkenalan dengan seorang penumpang lain yang menarik. Menariknya? Baca sendiri saja. Hehehe.
11. Monik – Phara Sotya Satria
Ini adalah cerita Raphael, yang punya istri yang ngefans sama Monik. Monik telah menjadi pelukis sukses, yang kemudian berkenalan dengan istri Raphael yang pencinta seni.
Keduanya lantas bersahabat karib. Yang kemudian berakhir saat Monik meninggal. (eh, ini spoiler nggak ya?) 😆
Iya, Monik meninggal. Karena apa?
12. Surat – Ayu Utami
Ini adalah cerpen pemungkas.
Di sini ada semua jawaban atas teka-teki yang sudah dibangun sedari cerpen pertama. Ya, dari cerpen pertama. Haha. Jadi saya nggak bisa cerita banyak yeuh.
Review
Saya sudah baca yang Kisah Orang-orang Sagitarius. Dan yang ini memang masih satu serinya. Masih ada satu lagi, Kisah Orang-orang Scorpio, masih dalam timbunan.
Dulu saya membeli buku-buku ini karena saya lagi proyek pribadi bikin kumcer berdasarkan zodiak. Sayangnya, proyek itu memang terhenti. Hiks. Iya, sedih saya. Pengin saya lanjutin lagi deh. Beneran. Mungkin habis kumpulan flashfiction yang sekarang lagi saya kejar sketsanya, dan juga setelah novel duet ituh.
Btw, untuk kumcer yang ini, saya merasa rasa Capricorn-nya lebih terasa ketimbang yang Sagitarius lalu. Apalagi kisah Agnes – Raphael. Coba yang dilengkapi, semua nulis tentang Agnes – Raphael aja ya. Kok saya rasa lebih oke.
Favorit saya adalah Merayu Kambing Gunung, Monik dan Surat.
Berlawanan, menurut saya malah nggak fokus ke cerita Raphael, karena terlalu banyak cerita Sangkuriang 😐 Sedangkan paling lemah adalah Gaun Merah Marun. It was like … *rolleyes* can’t you find another story to tell?
Let’s see if it’s getting better on Kisah Orang-orang Scorpio.
Rating
Saya kasih rating 3 untuk 5 bintang yang saya punya.