Endorphin

Endorphin

Judul buku: Endorphin – Kumpulan Cerita dan Rupa
Penulis: RE Hartanto
Penyunting: Fahri Salam
Ilustrasi: RE Hartanto
Desainer: Narto Anjala
Tebal: vi + 162 halaman
Penerbit: Buku Mojok

Blurb

Seorang pembunuh bayaran disewa untuk menghabiskan nyawa seseorang. Ia menghabiskan waktu seribu tujuh puluh enam hari sampai akhirnya menemukan bahwa targetnya ternyata sudah mati dan menjadi hantu. Wajah hantu itu sangat mirip dengan nenek si pembunuh yang dicintainya, yang sudah wafat bertahun-tahun lalu. Pembunuh itu pensiun dari pekerjaannya lalu menetap di pedesaan dan menjadi penulis sampai meninggal.

Kisah-kisah dalam buku ini ditemukan di pondok tempatnya tinggal.

 

Review

Saya takjub!

Pertamanya sih saya penasaran dengan buku ini karena merupakan salah satu dari buku terbaik versi majalah Rolling Stones. Dan tambahan lagi, saya follow penulisnya di Instagram, namun sebagai seorang mentor perupa. Bukan sebagai penulis.

Tentu saja saya surprise saat menemukan buku ini wira-wiri di timeline Twitter saya yang follow akun Buku Mojok.

Saya kira bukan RE Hartanto yang saya kenal yang nulis. Ternyata orang yang sama 😆

Baiklah.

Ada 22 cerita di buku ini–yang enggak akan saya bahas satu per satu. Karena akan cukup sulit buat saya menulis kembali cerita-cerita di dalamnya tanpa spoiler. Sungguh.

  1. Raja dan Anjing Kesayangan
  2. Robot Pengemis
  3. Nasi
  4. Hantu Kecil
  5. Raja Mesum
  6. Raja Pertapa
  7. Malaikat Berprestasi
  8. Tuan Algojo
  9. USG
  10. Istri Tukang Penyihir
  11. Granat
  12. Rudolfo dan Eduardo
  13. Tikus Tua
  14. Pengintaian
  15. Mayat di Monsanto
  16. Misteri Tuan dan Madam Guggenheim
  17. Pemasar Ulung
  18. Robot Pijat
  19. Dunia Orang Mati
  20. Juwita dan Para Perampok
  21. Widuri dan Tuan Inimba
  22. Pengakuan Seorang Pembunuh Bayaran

Sungguh, ini buku yang amazing. Bahkan sejak blurb-nya saja, sudah membentuk cerita makronya.

Dongeng-dongeng yang di sini berkisah tentang raja, hantu, malaikat, penyihir, vampir, pembunuhan, perampokan, perkosaan, dan kemesuman.

(((kemesuman)))

Iya, memang suasananya cukup kelam. Namun, kalau kamu teliti dan mau mengosongkan gelasmu dulu sebelum membacanya, kamu akan membaca banyak sekali cerita yang mewakili dunia nyata. Banyak nada satir dan sarkas di dalam buku ini. Yang seharusnya tidak kamu baca tanpa dicerna dan dipahami.

Ya, singkatnya, kalau kamu males mikir, ya buku ini nggak cocok.

Cerita favorit saya … hmmm … yang mana ya? Semua cerita balance sih soalnya. Kekuatannya merata. Bahkan ada cerita-cerita yang punya satu jalinan kisah. Misalnya, kisah-kisah dengan tokoh bernama Suleiman.

Di cerita Robot Pengemis, Suleiman diceritakan adalah seorang preman Tanah Abang yang tergusur, yang kemudian mengambil S2 Jurusan Kebatinan atas beasiswa Lulung Foundation.

Di cerita Pengintaian, Suleiman sudah lulus S2 dan menjadi semacam seorang pimpinan mata-mata. Ia jadi prajurit atau agen. Lalu di cerita Tuan dan Madam Guggenheim, Suleiman juga muncul lagi, menjadi sang hero.

Lalu ada Rudolfo dan Eduardo, yang dua orang pelaut newbie. Mereka diceritakan bekerja di sebuah kapal sebagai ABK paling rendah, yang kemudian diceritakan jadi budak seks Abdellatief di Mayat di Monsanto. Mereka berdua kabur, lalu ketemu dengan Emilio yang sebelumnya muncul di cerita Nasi.

Rudolfo dan Eduardo ini kemudian bertemu dengan Suleiman di cerita Tuan dan Madam Guggenheim, menjadi tim untuk mengatasi vampir nggilani yang ada di cerita tersebut.

Saya membayangkan, cerita-cerita dalam buku ini layaknya jaring laba-laba. Satu sama lain, saling berhubungan. Semacam omnibus, tapi nggak seteratur omnibus.

*sigh* susah juga ya jelasinnya. 😆

Yah, buat kamu yang suka cerita-cerita super pendek, sekelas Flashfiction, buku ini pasti bisa kamu nikmati. Jangan lupa kosongkan dulu gelasmu, sebelum mulai membacanya. Supaya kamu bisa menikmati setiap ceritanya.

Cerita-cerita di sini memang pendek-pendek. Yang terpanjang hanya Misteri Tuan dan Madam Guggenheim, tapi itu pun penuh dengan suspense. Jadi bakalan terus baca sampai selesai deh. Jangan muntah ya. Hahaha. Beware aja nih.

Selain disuguhi cerita, nikmati juga ilustrasi-ilustrasi surreal keren di buku ini.

I like this book! So much.

 

Rating

4 dari 5 bintang yang saya punya

 

 

3 Comments Add yours

  1. Erin says:

    Duhh…. Mba Carra paling bisa deh racunin buku bagus.
    Mau buki ini…..
    Jadi wishlist ah.

    Like

  2. Orin says:

    wahhhh…emang baca blurbnya aja udh bikin mupeng. beli ah

    Like

  3. Waa, saya baru baca. Makasih ya, udah koleksi bukunya dan repot-repot nulis ulasan! 🙂

    Like

Komennya, Kakak ^^

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s