Judul: The Lodgers
Pemain: Charlotte Vega, Bill Milner, Eugene Simon, dll
Sutradara: Brian O’Malley
Skenario: David Turpin
Produksi: Epic Pictures Group
Tahun produksi: 2017
Alur cerita
Bersetting tahun 1920-an, di Irlandia, hiduplah sepasang kembar–Rachel dan Edward–di sebuah rumah besar yang sudah ditinggali oleh keluarga besarnya sejak berabad silam. Mereka “terkurung” di rumah itu: harus berada di dalam kamar masing-masing begitu jam 12 malam, nggak boleh saling meninggalkan, dan nggak boleh mengizinkan orang luar masuk ke dalam rumah.
Kalau peraturan itu dilanggar, maka akan ada hukuman dari The Lodgers–makhluk-makhluk yang menghuni bagian bawah rumah tersebut.
Keduanya baru berulang tahun ke-18, saat Rachel mulai memberontak. Akibat dosa-dosa leluhurnya, dia dan saudara kembarnya harus hidup dan mati di rumah itu. Rachel merasa hal tersebut nggak adil.
Saban hari, Rachel turun ke desa untuk membeli keperluan sehari-hari (rumahnya sendiri agak di atas bukit). Kebetulan saat itu, Sean–seorang bekas tentara yang kakinya diamputasi akibat terluka di medan perang–pulang. Dia adalah anak pemilik kios yang setiap hari didatangi sama Rachel untuk beli kebutuhan hidup.
Sean melihat Rachel, lalu ya, nanya ke adiknya. Ternyata dulu keluarga Sean pernah bekerja di rumah keluarga Rachel.
Di desa itu juga ada sekelompok preman, pimpinannya namanya Dessie. Dessie ini suka melecehkan perempuan, termasuk adiknya Sean (saya lupa namanya). Dessie ini juga gangguin Rachel.
.
Sean jatuh cinta pada Rachel, lalu nyusulin ke rumah besar milik keluarga Rachel. Pas banget ada Bermingham–seorang pengacara tua–yang datang dari daratan Inggris untuk menagih utang keluarga. Rumah warisan itu mau dijualnya untuk menutup utang. Lagian Rachel dan Edward nggak bisa ngurusin rumah sebesar itu sendirian.
Karena peraturan nggak boleh bawa orang masuk ke dalam rumah, maka Rachel pun berusaha mengajak Bermingham jalan-jalan sambil nganterin dia keluar, gitu maksudnya. Rachel ngasih kalung mutiara peninggalan ibunya untuk Bermingham, paling nggak untuk sekarang bisa buat nyicil utang kan.
Rachel lalu lihat Sean yang menyelinap masuk ke halaman. Mereka pun janjian untuk ketemuan lagi keesokan harinya.
Singkat cerita, Sean dan Rachel pun ketemuan lagi, di dekat danau yang ada di kompleks rumah besar itu juga. Mereka mau ngeue gitu di dekat danau situ. Tapi nggak jadi, karena Rachel merasa selalu diawasi. Terus ya, Rachel ceritain semua rahasia rumah, juga danau tersebut.
Sementara, Bermingham balik lagi. Kalung mutiara yang tadi dikasih sama Rachel ternyata setelah dibawa ke toko perhiasan, berubah wujud jadi kalung kayak kalung voodoo gitu. Yang di rumah cuma ada Edward–yang sudah makin pucat dan mengerikan aja mukanya.
Bermingham lalu dipersilakan masuk ke dalam rumah. Terus ya, dibunuh sama Edward.
Setelah Bermingham dibunuh, Rachel pulang. Lalu bilang ke Edward, pokoknya besok–baik Edward mau ikut apa enggak–Rachel mau pergi dari rumah itu. Sementara itu, Sean yang pulang dari rumah Rachel dicegat sama gerombolannya Dessie, dan dihajar rame-rame. Kalahlah si Sean.
Dalam pingsannya Sean mimpiin tentang Rachel, semacam di dalam air, lalu mereka bercinta gitu. Terus pas siuman ternyata dia sudah di rumah.
Rachel kena gangguan The Lodgers karena ia berniat meninggalkan Edward. Roh Bermingham juga ada. Rachel lari ke desa, maksudnya mau minta bantuan Sean, tapi dihalangi oleh ibu Sean.
Mau balik ke rumah, Rachel dan adiknya Sean (yang nyusul Rachel sambil mengembalikan kalung Rachel yang tadinya ditinggal untuk melunasi utang di kios ibu Sean) dihadang lagi sama kelompoknya Dessie. Rachel bisa lolos, setelah ia masuk ke gerbang rumahnya.
Di rumah, Edward makin menjadi. Ia nggak mau melepaskan Rachel, dan malah mau memperkosa Rachel. Untung Sean datang, menggedor pintu rumah itu di saat yang tepat. Edward buka pintu, lalu mempersilakan Sean masuk.
Keduanya lalu berkelahi. Di satu waktu, Edward tertikam oleh pisaunya sendiri. Ia cabut pisau itu, lalu pas posisinya, Edward menikam tangan Sean hingga tertancap ke lantai rumah.
Sementara Rachel terkunci di dalam kamar oleh Edward. Teriak-teriak karena mendengar suara Sean. Edward buka pintu kamar, tapi terus ambruk karena sempat tertikam itu tadi. Rachel keluar dan mendapati Sean dengan tangan tertancap di lantai. sementara The Lodgers sudah merangkak naik ke lantai dua, tempat Rachel dan Sean berada.
Keduanya berjuang untuk mencabut pisau yang menancap di telapak tangan Sean. Bisa, tapi pas mereka mendongak lagi The Lodgers tadi sudah nggak ada. Yang ada tinggal semacam pilar air yang menetes ke atas dari arah basement rumah, yang lubangnya ada di ruang tamu. Yep, airnya menetes ke atas gitu.
Sean dan Rachel mau lari keluar, tapi Rachel malah jatuh ke lubang basement. Sean nyusul, maksudnya mau menyelamatkan Rachel.
Spoiler
Akhirnya sih terkuak siapa itu The Lodgers. Mereka adalah nenek moyang keluarga Rachel dan Edward, dan keturunan-keturunannya yang kesemuanya adalah kembar. Kembar laki-laki dan perempuan. Hingga tumbuh dewasa, akhirnya terjadilah incest, yang kemudian mewariskan kutukan secara turun temurun.
Setiap anak dari keluarga tersebut adalah sepasang kembar laki-laki dan perempuan, dan mereka semua incest. Hingga sampai bapak ibunya Rachel.
Ibu Rachel sebenarnya ingin menyelamatkan Rachel dan Edward, tapi sudah kadung dibunuh sama bapaknya dengan cara ditenggelamkan di danau. Si bapak ini juga akhirnya bunuh diri di danau itu juga.
Jadi sosok-sosok yang sering dilihat oleh Rachel di danau itu adalah roh bapak dan ibunya.
Saat Rachel jatuh ke dalam lubang basement itu sebenarnya ia seharusnya mendapatkan hukuman dari The Lodgers. Tapi kemudian Sean muncul, akhirnya The Lodgers menarik Sean sebagai pengganti, dan Rachel pun bebas.
Akhirnya Rachel memang pergi dari rumah itu, untuk memulai hidup baru. Meninggalkan Edward yang masih kena kutukan, dan dalam kondisi terluka parah di rumah.
Review
Seperti yang sudah bisa diduga, film ini bergenre horor gothic, dan sedari awal memang menekankan pada suasana. Jump scares-nya nggak terlalu yang gimana-gimana. Lebih fokus ke pengungkapan misteri keluarga Rachel dan Edward.
Bentuk-bentuk hantunya pun lebih nyeremin hantunya film Indonesia 😆 Hanya saja, selalu ada tetesan air ke atas setiap kali The Lodgers akan muncul. Dan, itu keren banget special effect-nya.
Juga ada ikan besar–semacam lele dumbo–gitu berkeliaran kalau The Lodgers mulai menampakkan tanda-tanda kehadiran. Saya nggak tahu sih, kenapa lele yang nongol 😆 Itu beneran lele apa bukan, juga nggak jelas. Cuma bentukannya kek lele. 😆
Yang saya nggak ngerti lagi, peran Dessie ini apaan? Cuma sebagai pengganggu aja, nggak nambah konflik makin tajam juga. Jadi kayak mubazir aja gitu ada tokoh ini. Dihilangkan pun nggak akan mengubah jalan cerita. Kalau Bermingham sih iya, lumayan perannya. Apalagi ia terus jadi korban pertama Edward.
Lalu, sewaktu Sean nyusulin Rachel yang terjatuh ke lubang basement, itu kan terus harus menyelam, karena bagian bawah rumah Rachel itu–yang menjadi rumah The Lodgers–memang merely berisi air. Itu nyelemmmm jauhhhh, dan surprise, Sean nggak kehabisan napas. Hahaha. Tapi terus ditarik sama The Lodgers sih ya. Rachel yang bisa meloloskan diri, tahu-tahu nongol di danau.
Setting rumahnya sih yang gilak keren abis. Konon, rumah itu beneran haunted house di Irlandia sana. Namanya Loftus Hall.
Overall, untuk suasana memang jempolan deh. Luar biasa. Gothic banget. Kelam banget. Hanya saja, dengan ending kek gitu, semacam antiklimaks aja di saya. Semacam, udah ditakut-takuti dengan suasana sedari awal, lah kok endingnya gini aja. Nggak serem blas 😆 Kayak kurang seimbang aja gitu. Menurut saya, mendingan rahasia The Lodgers yang ternyata anak kembar semua itu yang seharusnya dijadikan twist di akhir cerita.
*Ini penonton so tahu emang.*
Ya, gimana ya. Fakta itu keluar terlalu cepat soalnya 😆
Rating
Untuk ending antiklimaksnya, saya kasih 6/10 aja deh.